Permintaan Teh Kulit Kopi Asal Bandung Sangat Tinggi Dikala Pandemi
Bandung -
Tak hanya bijinya, ternyata kulit kopi bisa dijadikan minuman berkhasiat tinggi, bahkan dapat menurunkan berat badan dan bisa menyembuhkan diabetes.
Di tangan Paulus Silalahi (39), seorang pelaku UMKM di Kota Bandung ini kulit kopi dapat dijadikan teh herbal yang dinamai Cerry Coffe Tea atau disingkat Cascara.
Ditemui di Gedung UMKM Recovery Center Jalan Mustang, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung, Jumat (13/11/2020), detikcom langsung mencoba segelas teh cascara yang sudah diseduh menggunakan air panas. Rasanya sama seperti teh biasa, namun aromanya masih seperti kopi.
"Khasiatnya sudah banyak terjadi yang dirasakan pembeli, diabetes, jantung kaya lemah detak, telat detak, keringetan, kolestrol bahkan kelenjar," kata Paulus sekaligus Owner King Cascara.
Paulus menyebut, untuk kelenjar sendiri tidak bisa menghilangkan tapi bisa mengecilkan kelenjar itu sendiri
"Dia tidak menghilangkan tapi mengecil, karena hasil penelitian anti oksidan nya luar biasa," ujarnya.
Bahkan menurut Paulus, karena minuman ini merupakan teh herbal, khasiatnya bisa merefresh tubuh. "Dikonsumsi 1-2 bulan refresh kesehatannya kelihatan," tambahnya.
Menurutnya, tak mudah menghasilkan cascara yang berkualitas dengan memiliki rasa yang khas. Karena, Paulus menyebut, salah dalam penanganan bisa menghasilkan rasa yang berbeda.
"Pertama dari kulit kopi, terus pemisahan antara biji dan kulit, lalu sterilisasi alatnya harus bersih kaya terpal dan wadah penampungannya. Umur cascara hanya dua jam, kalau diselamatkan bisa lama expired nya," ungkapnya.
"Salah buat, rasanya jadi beda, kalau benar jadi enak, kalau kulit kuning dan hijau maka akan pahit, jadi kulitnya harus yang merah," tambahnya.
Menurutnya, saat ini pemasaran dilakukan di Bandung dan di media sosial. Di masa pandemi, ia mengakui jika pemasaran teh herbal ini mengalami peningkatan.
"Justru omzet saya besar di masa pandemi, kenapa karena pelanggan yang pernah order malah menggila ambil cascara di saya, mungkin karena mereka terlalu lama di rumah," ujarnya.
Untuk per 100 gram, Paulus menjual cascara buatannya Rp 50 ribu.
"Omzet per bulan sekitar Rp 20 juta, sekarang bisa tembus Rp 25-30 juta dan menyerap tenaga kerja empat orang," katanya.
Jika sudah diolah menjadi cascara, kita tinggal menyeduh cascara tersebut ke dalam gelas dengan takaran secukupnya.
Hematnya minuman ini, setelah satu kali diseduh bisa diseduh lagi sebanyak tiga kali. "Sekali seduh, bisa digunakan tiga kali," pungkasnya.
(wip/mud)